
Perbedaan Pala dan Mace | Rempah-rempah sejak lama dikenal sebagai bagian penting dalam tradisi kuliner dunia. Indonesia, yang berada di jalur rempah, memiliki kekayaan luar biasa dalam hal tanaman aromatik, salah satunya adalah pala.
Dari buah pala (Myristica fragrans), terdapat dua jenis rempah yang bisa dimanfaatkan, yaitu pala dan mace.
Keduanya sering dianggap sama karena berasal dari buah yang identik, padahal memiliki perbedaan yang cukup jelas dari segi asal bagian, bentuk, aroma, rasa, hingga penggunaannya dalam masakan.
Memahami perbedaan ini akan membantu siapa saja yang gemar memasak untuk memilih rempah dengan lebih tepat.
Perbedaan Rempah Pala dan Mace
Asal Bagian Pala dan Mace
Perbedaan paling mendasar terletak pada asal bagian yang dimanfaatkan. Pala adalah biji dari buah pala.
Setelah buah pala matang, daging buah biasanya diolah menjadi manisan, sedangkan bijinya diambil, dikeringkan, lalu digunakan sebagai rempah. Biji pala inilah yang dikenal luas sebagai rempah dengan cita rasa manis-pedas yang khas.
Mace, atau dalam bahasa Indonesia disebut kembang pala, bukanlah biji, melainkan selaput tipis yang menyelimuti biji pala. Selaput ini dikenal dengan istilah aril dan pada saat buah masih segar berwarna merah menyala atau jingga cerah.
Setelah dikeringkan, mace berubah warna menjadi oranye kecokelatan. Walaupun sama-sama berasal dari satu buah, bagian yang berbeda ini menghasilkan karakter rempah yang unik.
Bentuk dan Tampilan
Jika dilihat dari bentuknya, pala dan mace mudah dibedakan.
- Mace justru memiliki bentuk tipis, berserat, dan menyerupai jaring atau pita. Karena bentuknya yang lebih ringan dan tipis, mace lebih mudah hancur atau dihaluskan.
- Pala memiliki bentuk bulat lonjong dan keras, berwarna cokelat tua setelah dikeringkan. Untuk digunakan, biji pala bisa diparut atau dihaluskan menjadi bubuk.
Perbedaan fisik ini membuat keduanya memberikan kesan berbeda, baik ketika digunakan langsung dalam masakan maupun setelah diolah menjadi bubuk rempah.
Aroma dan Rasa
Aroma menjadi salah satu alasan mengapa pala dan mace sangat digemari. Keduanya memiliki karakter pedas-manis yang khas. Namun, terdapat perbedaan tingkat intensitas.
- Mace memiliki aroma lebih lembut dan halus. Rasanya sering digambarkan seperti perpaduan kayu manis dan merica, tetapi tidak sekuat biji pala.
Karena aromanya yang lebih ringan, mace sering dipilih untuk menambah kedalaman rasa pada masakan tanpa mendominasi.
- Pala cenderung memiliki rasa lebih kuat, hangat, dan sedikit lebih pedas. Inilah mengapa pala sering dipakai pada hidangan gurih maupun manis yang membutuhkan karakter rempah lebih tajam.
Penggunaan dalam Dunia Kuliner
Pala dan mace sama-sama digunakan secara luas, namun dengan perbedaan kecenderungan:
Penggunaan pala:
- Olahan manis seperti kue, roti, dan minuman hangat.
- Hidangan gurih seperti sup, kari, dan saus.
Banyak dipakai dalam resep tradisional Indonesia, misalnya semur atau soto tertentu yang membutuhkan aroma hangat.
Penggunaan mace:
- Sering digunakan dalam masakan Eropa dan Timur Tengah sebagai penyedap yang halus.
- Lebih populer dalam olahan manis, seperti kue, manisan, selai, dan dessert.
- Cocok ditambahkan pada saus krim atau kaldu untuk memberikan aroma lembut.
Dengan demikian, meskipun keduanya bisa saling menggantikan, pemilihan biasanya disesuaikan dengan hasil rasa yang ingin dicapai.
Hubungan Rasa dan Substitusi
Karena memiliki kemiripan rasa, pala dan mace bisa saling menggantikan dalam resep. Namun, perbandingan takarannya perlu diperhatikan. Pala lebih kuat dibandingkan mace, sehingga jika mace digunakan sebagai pengganti pala, cukup gunakan setengah porsi saja. Sebagai patokan sederhana:
1 bagian mace = ½ bagian pala
Artinya, jika suatu resep membutuhkan 1 sendok teh bubuk pala, maka cukup gunakan ½ sendok teh bubuk mace. Perbandingan ini menjaga agar cita rasa masakan tetap seimbang tanpa menjadi terlalu kuat atau justru terlalu hambar.
Manfaat Tambahan di Luar Dapur
Selain sebagai bumbu masakan, pala dan mace juga dikenal memiliki manfaat tambahan. Dalam pengobatan tradisional, pala sering digunakan untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan dan meningkatkan kualitas tidur.
Mace dengan aroma ringannya, juga dipercaya dapat membantu meredakan stres serta mendukung kesehatan pencernaan.
Walaupun penggunaannya dalam dunia kesehatan memerlukan penelitian lebih lanjut, nilai historis ini memperkuat posisi pala dan mace sebagai rempah berharga.
Alasan Pentingnya Mengenal Perbedaan Pala dan Mace
Bagi pecinta kuliner maupun pengusaha di bidang makanan, mengenal perbedaan pala dan mace penting agar bisa menyesuaikan penggunaan rempah dengan tepat. Kesalahan dalam penggunaan bisa memengaruhi rasa akhir masakan.
Misalnya, penggunaan pala dalam jumlah besar pada kue yang seharusnya hanya memerlukan mace dapat membuat rasa terlalu tajam. Sebaliknya, mengganti pala dengan mace dalam hidangan kari mungkin membuat rasa kuah kurang berkarakter.
Pala dan Mace
Pala dan mace sama-sama berasal dari buah pala, namun masing-masing memiliki ciri khas yang membedakan.
Pala diambil dari biji, beraroma kuat dengan rasa hangat-pedas, sedangkan mace berasal dari selaput tipis pembungkus biji dengan aroma lebih lembut dan halus.
Dari segi penggunaan, pala banyak dipakai pada hidangan gurih maupun manis, sementara mace lebih cocok untuk olahan manis atau resep yang membutuhkan sentuhan rempah ringan.
Dengan memahami perbedaan dari asal bagian, bentuk, aroma, rasa, hingga penggunaannya, rempah-rempah ini dapat dimanfaatkan secara lebih bijak. Pala memberi kekuatan rasa, mace memberikan kelembutan aroma.
Keduanya adalah kekayaan kuliner yang layak dihargai, bukan hanya sebagai bumbu dapur, tetapi juga sebagai bagian dari warisan rempah Nusantara yang telah mendunia.
Bagi Anda yang membutuhkan produk pala dan mace bubuk dengan kualitas terjaga dan praktis, pilih saja produk rempah dari La Fancy Foods. Anda bisa mendapatkan produk LaFancyFoods.com di Tokopedia, Shopee, Lazada, atau Indomaret terdekat!